Mengenal Ular Tanah, Malayan Pit Viper

Mengenal Ular Tanah, Malayan Pit Viper

Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) yaitu sejenis ular keluarga Beludak berbisa yang amat sifat menyerang. Termasuk ke dalam anak suku Crotalinae (bandotan berdekik), ular tanah menyebar di Asia Tenggara dan Jawa. Ular ini juga diketahui dengan nama-nama lokal seperti Bandotan bedor, oray lemah, oray gibug (Sd.), ular edor (Karimunjawa), dsb-nya. Dalam bahasa Inggris diketahui sebagai Malayan pit viper.

Pengenalan

Ular yang tak seberapa akbar dan cenderung tampak gemuk pendek. Panjang rata-rata lebih kurang 76 cm, hewan betina cenderung semakin panjang dari yang jantan; kadang-kadang dijumpai pula spesimen yang semakin panjang, hingga 91 cm.

Punggung berwarna cokelat lebih kurang kemerahan atau kemerah-jambuan. Sepanjang segi tengah punggung dihiasi oleh 25–30 pasang corak segitiga akbar cokelat gelap, berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan; dan puncak segitiga-segitiga itu bersua atau berseling di garis vertebral. Sisi samping (lateral) berwarna semakin pucat atau semakin buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap akbar terletak memakai aturan hingga ke dekat anus. Sisi bawah tubuh putih kemerah jambuan, bebercak cokelat gelap dan terang. Keseluruhan warna punggung itu memberi bekas penyamaran yang kuat manakala ular berada di selang serasah kering.

Kepala menyegitiga dengan moncong meruncing; berwarna cokelat gelap, dengan sepasang pita keputihan di atas mata dan pola keputihan serupa anak panah di tengkuk. Sisi kepala cokelat gelap dan bibir berwarna putih abu-abu jambon, batasan kedua warna itu berbiku-biku serupa renda. Kulit dinding mulut putih kebiruan.

Sisik ventral 148-166, anal tunggal (tak berbagi), subkaudal 35-52; sisik dorsal dalam 21 (jarang 19) deret; sisik labial atas 7-9, tak berada yang menyentuh mata. Tak sebagaimana lazimnya bandotan berdekik, sisi atas kepala ular tanah tertutupi oleh perisai-perisai yang simetris. Ciri ini bersifat khas dan tak berada duanya di selang kelompok bandotan berdekik Asia

Penyebaran

Ular ini ditemukan menyebar di Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Semenanjung Malaya segi utara dan Jawa. Lokasi spesimen tipe ditulis "Java". Di samping itu berada pula catatan yang belum dikonfirmasi, namun cukup tepercaya, tentang keberadaan ular ini di Burma selatan, Sumatra utara, dan Kalimantan utara.

Ekologi dan hukum budaya

Ular tanah yaitu predator penyergap, diam melingkar di tanah atau di atas serasah menunggu mangsanya lewat di dekatnya. Ular ini menghuni hutan belukar, semak-semak, atau lahan pertanian yang kurang terurus. Sering ditemukan di lebih kurang pemukiman.

Memangsa hewan pengerat, burung, kadal, dan kodok, ular tanah terutama aktif di malam hari (nokturnal). Ular ini bersifat ovipar, dan telur-telurnya dijagai oleh si induk hingga menetas.

Pola warna dan perilakunya memberikan kamuflase yang berpihak kepada yang aci, sehingga ular tanah tidak sepele terlihat dan acap terlewat dari perhatian. Di pihak lain, ular ini sangat sifat menyerang dan bisa menyerang dengan cepat. Badannya akan memipih lebar disaat merasa terancam dan siap menyerang.

Gigitan dan Bisa

Di Semenanjung Malaya segi utara, diperkirakan terjadi 700 kasus gigitan ular ini pada manusia setiap tahun, dengan tingkat kematian sebesar 2 persen. Gigitan ular ini sangat menyakitkan, menimbulkan pembengkakan, dan kadang-kadang terjadi kematian jaringan (gangreen, nekrosis). Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, namun jumlah korbannya yang belakang merasakan kerusakan atau disfungsi anggota badan, atau bahkan harus diamputasi, sebab ketiadaan serum anti-bisa atau keterlambatan pengobatan.

Pada pihak lain, mampu ular tanah mengandung bahan anti-koagulan yang bisa mencegah pembekuan darah. Telah sejak lama diusulkan bagi mengisolasi bahan aktif ini, bagi kepentingan pengobatan trombosis. Salah satu bahan aktif ini yaitu ancrod, enzim serupa-trombin yang kini dipakai secara luas bagi penelitian, dan bagi pengobatan klinis sebagai anti-koagulan.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Viper Pohon Hijau Asli Indonesia